Surat untuk kekasih

PUISI91 views

 

Lihatlah, cantik engkau, manisku,

Sungguh cantik engkau!

Bagaikan merpati matamu dibalik telengkungan..

Bagaikan buah delima pelipismu dibalik telengkungan (kid. 4:1;3)

 

Siapa dapat meragukan keindahanmu itu.

Bahkan bagimu tak lagi ada yang ingin bersaing.

Engkau indah kekasihku.

Dengan parasmu yang menawan ijinkan aku untuk sekejap memandang.

Setidaknya itu menjadi berkah..

Demi kecantikanmu itu biarkan aku mampu mengenalmu lebih jauh.

Sebab ini mata ini telah percaya dengan apa yang didengarkan oleh telinga.

Demi keindahanmu itu, di abad-abad yang lalu bagiku engkau hanyalah binatang jalang,

yang jika kuinjak engkau hanya berteriak dalam heningmu.

Aku tak tahu.

Sebab keyakinanku engkau hanyalah hamba dari sekian banyak tuan.

Yang ketika aku berjalan di lorong-lorong tempat badanmu merebah, aku hanya melihat si anjing dursila penuh rapuh.

Siapa engkau kekasihku?

Engkau terus saja didefenisikan dengan konsep mitologi yang sering menyudutkan.

Aku tak pernah mendengarmu memperkenalkan diri.

Apakah si binatang jalang dan anjing dursila adalah sebuah kepastian akan nama?;

ataukah itu hanyalah konsepsi lapuk yang tak pernah keluar dari mulutmu.

 

“akulah itu; binatang jalang dan si anjing dursila.” Katamu.

“Bodoh! Siapa yang mengajarkanmu tentang kebenaran?! Engkau bukanlah budak. Binatang jalang dan si anjing dursila itu adalah mereka yang memberimu nama.”

NB: Untuk saudari perempuanku

Penulis : Heraklitus Efridus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *