Aku masi ingat ketika tatapan mu menembus lubuk hatiku.Tatapan mu bagai kan cahaya perak yang bersinar-Sinar menerangi kegelapan.
Tatapan mu,lembut seperti fajar,menyapu jiwa yang redup dan hambar.Seolah aku tauh dalam diam,segala rasa yang tersimpan dalam.
Jantungku berdetak kencang saat melihat mata mu bagaikan rembulan menari.Senyuman mu begitu manis sehinga aku tak perlu menaruh gula di secagkir kopi.Di puisi ini aku hanya ingin menyampaikan pesan bahwa, permata hatiku hanya untukmu.