Tanah Manggarai, dengan keindahan budaya dan alamnya, menawarkan perspektif kehidupan yang khas dan mendalam. Di wilayah yang masih kental dengan adat istiadat ini, kehidupan berjalan dengan ritme yang berbeda dari hiruk pikuk perkotaan.
Masyarakat Manggarai memiliki filosofi hidup yang tercermin dalam ungkapan “cama du ngo cama du kole” – kebersamaan dalam segala hal. Prinsip ini mewarnai setiap aspek kehidupan, dari aktivitas pertanian “one Lingko” hingga penyelesaian berbagai persoalan dalam komunitas.
Kehidupan di Manggarai tidak bisa dilepaskan dari konsep persaudaraan yang kuat. Istilah “wa’u tana” mengajarkan tentang pentingnya menghormati tanah leluhur dan menjaga hubungan dengan sesama. Setiap keputusan penting dalam hidup selalu melibatkan musyawarah keluarga dan tu’a adat, menunjukkan bahwa individualitas bukanlah nilai utama.
Dalam aspek ekonomi, masyarakat Manggarai masih menganut prinsip gotong royong. Sistem “dodo” atau bantuan timbal balik dalam pengerjaan ladang masih dipraktikkan, mencerminkan bagaimana kehidupan ekonomi tidak semata-mata berorientasi pada akumulasi kekayaan pribadi, tetapi juga pada kesejahteraan bersama.
Tantangan modernisasi memang tidak bisa dihindari. Generasi muda Manggarai kini menghadapi dilema antara mempertahankan nilai-nilai tradisional dan mengadopsi gaya hidup modern. Namun, yang menarik adalah bagaimana masyarakat Manggarai berusaha mencari keseimbangan, menciptakan sintesis antara yang lama dan yang baru.
Spiritualitas juga memegang peran penting dalam kehidupan Manggarai. Konsep “Mori Keraeng” (Tuhan Yang Maha Kuasa) menjadi landasan dalam menjalani kehidupan. Setiap aktivitas penting selalu didahului dengan ritual adat, menunjukkan bagaimana dimensi spiritual terintegrasi dalam keseharian.
Hidup di Manggarai mengajarkan kita, bahwa kesederhanaan bukan berarti keterbelakangan. Melalui kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun, masyarakat Manggarai telah membangun sistem nilai yang menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan Yang Maha Kuasa. Ini adalah warisan berharga yang layak dilestarikan di tengah arus modernisasi.