Oleh : Mari Silvia Daiman (mahasiswa unika st. paulus ruteng)
Tuhan…
Angin melirih datang silih berganti
Di bawah lembayung aku merintih
Tentang panggilan hidup yang pernah ku dambakan
Tentang gejolak batin dan untaian doa yang pernah kulangitkan
Tuhan…
Aku sungguh tersiksa
Bayang kalbu pun penuh teka-teki
Kelam sukma sekarang menyelimuti hidup yang penuh drama
Kerinduan sukma terdengar samar
Mimpi itu redup namun sedikit terlihat suar
Tuhan…
Masikah Engkau ingat tentang cerita-ceritaku
Tentang tangisku yang merindu
Kerinduan akan jubah dan tudung putih sebagai mahkotaku
Tentang Cinta dan peluk hangat-Mu
Pengorbanan dan dekapan kasih yang tiada duanya
Aku merindu, sungguh aku tersiksa Tuhan!
Tuhan…
Sore ini ku dengar lagi lonceng Gereja berbunyi
Batinku tersiksa, aku tahu Tuhan…
Tidak semua orang berhak mendapatkan Panggilan itu
Aku hanyalah manusia biasa yang penuh dosa dan diselimuti seribu keraguan
Namun…
Apakah Tuhan melihatku, menangis sepanjang malam
Menyesali Mimpi yang tidak terwujud itu
Bahkan di depan Salib-Mu, aku merengek seperti anak kecil
Yang masih haus akan binar sabda-Mu,
Sesungguhnya aku belum benar-benar mati dari mimpi itu!
Sang Cinta…
Lantunan doa ku panjatkan satu per satu
Mari dekapi aku penuh dengan seribu cinta lagi
Engkau maha melihat cakrawala hati ini
Entah nantinya, apakah mimpi itu benar-benar hilang seperti asap dupa itu?
Tapi… dengan khusyuk aku berdoa
Biarkan semua terjadi menurut Kehendak-Mu